Logo Nasyiatul Aisyiyah

Mengenal Jejak Sejarah Berdirinya Nasyiatul Aisyiyah: Langkah Kecil yang Menginspirasi Perjuangan Besar

Ikuti Kader Muda Muhamamdiyah di WhatsApp Channel

kmm.or.idNasyiatul Aisyiyah (NA) adalah salah satu organisasi penting dalam Muhammadiyah yang berperan besar dalam mencetak generasi perempuan berdaya di Indonesia. Berawal dari langkah kecil di sebuah sekolah, Nasyiatul Aisyiyah kini menjadi inspirasi perjuangan perempuan dalam pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan. Bagaimana sebenarnya sejarah berdirinya organisasi ini? Mari kita telusuri jejak awalnya.

Berawal dari Ide di Sekolah Muhammadiyah

Pada tahun 1919, di tengah semaraknya perkembangan pendidikan di Muhammadiyah, seorang kepala sekolah Standaard School Muhammadiyah Suronatan, Soemodirdjo (Pak Sumo), mencetuskan ide untuk membentuk kegiatan ekstrakurikuler bagi murid-muridnya. Dengan dukungan Kiai Ahmad Dahlan dan Raden Hadjid, lahirlah Siswa Praja (SP), sebuah perkumpulan yang bertujuan:

  1. Menanamkan rasa persatuan di kalangan siswa.
  2. Memperbaiki akhlak dan moral generasi muda.
  3. Memperdalam agama melalui berbagai aktivitas positif.

Kegiatan Siswa Praja meliputi kursus agama, latihan berderma, rapat, pidato, hingga menerbitkan majalah. Kegiatan ini sangat diminati, sehingga dalam lima bulan, jumlah anggota terus bertambah. Untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut, kelompok ini dipisahkan berdasarkan jenis kelamin, yaitu Siswa Praja Prija (SPP) untuk laki-laki dan Siswa Praja Wanita (SPW) untuk perempuan.

Perubahan Nama dan Lahirnya Nasyiatul Aisyiyah

Pada tahun 1931, Kongres Muhammadiyah ke-20 di Yogyakarta memutuskan agar semua gerakan di bawah Muhammadiyah menggunakan nama dalam bahasa Arab atau Indonesia. Saat itu, Muhammadiyah telah memiliki lebih dari 400 cabang, termasuk di luar Pulau Jawa.

Sebagai bagian dari keputusan ini, nama Siswa Praja Wanita (SPW) diubah menjadi Nasyiatul Aisyiyah (NA), yang berarti “Generasi Muda Aisyiyah.” NA pun tetap berada di bawah koordinasi Aisyiyah sebagai organisasi otonom perempuan di Muhammadiyah.

Keputusan tersebut ditetapkan melalui Kongres Muhammadiyah-Aisyiyah pada tanggal 16 Mei 1931 atau bertepatan dengan 28 Zulhijah 1345 Hijriyah. Tanggal ini kemudian diperingati sebagai hari lahir Nasyiatul Aisyiyah, yang berpusat di Kota Yogyakarta.

Peran Nasyiatul Aisyiyah Hingga Kini

Nasyiatul Aisyiyah terus berkontribusi dalam mendidik dan memberdayakan perempuan di Indonesia. Sebagai organisasi kepemudaan, NA menjalankan berbagai program dakwah, sosial, pendidikan, dan advokasi. NA menjadi wadah bagi perempuan muda untuk berkarya dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

Dengan memahami sejarah berdirinya Nasyiatul Aisyiyah, kita dapat melihat bahwa langkah kecil yang dimulai dari sebuah sekolah dapat menginspirasi perjuangan besar yang terus bergema hingga hari ini.